19 Oktober 2012
Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan
positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa
antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya
kira-kira sama dengan lompatan api pada busi. :dry:
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari
pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya,
panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau
halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan
bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya
sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang
dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang
rata-rata memiliki
kecepatan 150.000 km/detik dan saat itu juga akan
menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Proses terjadinya petir yaitu disebabkan oleh
perpindahan muatan negatif
(elektron) menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga
lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang
biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan
bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah
listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan
positif; sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur
dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran.
Dan besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini
adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.
Petir dapat terjadi antara:
1. Awan dengan Awan
2. Dalam awan itu sendiri
3. Awan ke Udara
4. Awan dengan tanah (bumi)
Apabila terjadi hujan dan petir, sebaiknya kita menghindari tempat terbuka. Karena di tempat yang terbuka, kemungkinan besar petir akan menyambar. Gak kebayang kan gimana jadinya kalau kita tersambar petir dengan tegangan 1.000.000 volt..???