SEKOLAH DASAR NEGERI SIKALONDANG
KECAMATAN SIMPANG KIRI
KOTA SUBULUSSALAM, PROVINSI ACEH
March 20, 2013
Insinyur yang bertugas membangun lapangan terbang dihadapkan dengan tantangan yang tak terhitung jumlahnya: Lokasi yang ideal membutuhkan ruang yang cukup, tanah datar yang sangat panjang, angin yang mendukung dan visibilitas yang besar. Namun tempat di dunia nyata sulit ditemukan lokasi yang ideal, dan insinyur terpaksa bekerja dengan apa yang mereka miliki, memastikan bahwa produk akhirnya adalah struktur paling aman yang mungkin bagi pilot. Sebuah survei dilakukan pada lapangan terbang di seluruh dunia, mulai dari landasan yang berbahaya dan kasar sampai pada fasilitas berukuran sangat besar yang dioperasikan layaknya kota kecil. Inilah 7 lapangan terbang di dunia yang paling luar biasa dan mengapa tempat tersebut masih bertahan.
7. Lapangan Terbang Internasional Courchevel, Perancis
Latar Belakang:
Akses menuju the iconic ski resort of Courchevel harus melewati pegunungan Alpen Perancis yang hebat sebelum melakukan pendaratan di Lapangan Terbang Internasional Courchevel. Landasan pacu memiliki panjang 1.700 kaki, tapi kejutan nyatanya adalah bukit besar yang berada di tengah landasan
Mengapa hal ini unik:
“Anda lepas landas menuruni bukit dan anda mendarat menaiki bukit,” kata Schreckengast, seorang profesor teknologi penerbangan di Purdue University dan mantan konsultan penerbangan MITRE. Ia menambahkan begitu curamnya bukit sehingga jika diperumpamakan pesawat kecil mungkin bisa mendapatkan momentum yang cukup untuk lepas landas dengan meluncur turun tanpa mesin dinyalakan. Mendarat di Courchevel jelas bukanlah perkara yang mudah, sehingga pilot diharuskan untuk memperoleh sertifikasi khusus sebelum mencoba menaklukkan landasan berbahaya ini.
6. Lapangan Terbang Congonhas, Sao Paulo, Brazil
Latar Belakang:
Hampir semua kota-kota besar memiliki lapangan terbang, tetapi jarang yang dibangun hanya 5 kilometer dari pusat kota, seperti di kota Sao Paulo. Lapangan terbang diselesaikan pada tahun 1936 dan kota mengalami perkembangan pesat dalam dekade berikutnya.
Mengapa hal ini unik:
Memiliki bandara hanya 5 kilometer dari pusat kota mungkin merupakan kemudahan bagi penumpang, namun menempatkan beban pada kedua pilot dan kru kontrol lalu lintas udara. “Ini menjadi tantangan dalam hal keselamatan untuk menempatkan pesawat di sana,” kata Schreckengast. Untungnya, banyak bangunan bertingkat tinggi di Sao Paulo yang cukup jauh dari lapangan terbang sehingga tidak menjadi kendala langsung bagi pilot untuk mendarat atau lepas landas.
5. Lapangan Terbang Ice Runway, Antartika
Latar Belakang:
Lapangan terbang Ice Runway adalah satu dari tiga lapangan terbang utama yang digunakan untuk mengangkut pasokan dan para peneliti ke Stasiun McMurdo Antartika. Seperti namanya, tidak ada landasan pacu beraspal di sini, yang ada hanyalah bentangan es dan salju yang panjang dan tentu saja telah secara cermat dipersiapkan.
Mengapa hal ini unik:
Tidak ada istilah kekurangan ruang pada Runway Ice, jadi pesawat jumbo seperti C-130 Hercules dan C-17 Globemaster III dapat mendarat dengan relatif mudah disini. Tantangan nyatanya adalah memastikan bahwa berat pesawat dan kargo tidak menghancurkan es atau mendapatkan pesawat terjebak dalam salju yang lembut. Jika sebagian es dari landasan pacu mulai retak, pesawat akan diarahkan ke Pegasus Field atau Williams Field, dua landasan terbang lainnya di Antartika.
4. Lapangan Terbang Internasional Don Mueang, Bangkok, Thailand.
Latar Belakang:
Dari kejauhan Don Mueang Internasional tampak seperti bandara menengah lainnya. Namun, tepat di tengah dari dua landasan pacu adalah lapangan golf 18-hole.
Mengapa hal ini unik:
Schreckengast, yang telah bekerja pada proyek-proyek konsultasi di bandara ini, mengatakan salah satu masalah utama adalah hanya jalur taksi yang terletak di ujung landasan pacu. “Kami merekomendasikan mereka untuk membangun jalur taksi tambahan di tengah, dari sisi ke sisi, dan mereka mengatakan ‘sama sekali tidak, itu akan mengorbankan lapangan golf dan satu fairway.’” Bandara tersebut awalnya dipergunakan untuk operasi militer, tetapi kemudian dibuka untuk lalu lintas komersial. Dengan alasan keamanan, akses publik ke lapangan golf dibatasi.
3. Lapangan terbang Internasional Madeira, Portugal
Latar Belakang:
Madeira adalah sebuah pulau kecil jauh di lepas pantai Portugal, dimana sangat vital untuk mengembangkan lapangan terbang yang mampu mendaratkan pesawat komersial. Landasan pacu awal lapangan terbang ini hanya memiliki panjang 5000 kaki, sehingga memunculkan risiko besar untuk pilot bahkan yang paling berpengalaman sekalipun. Impor dan pariwisata pun akhirnya dibatasi.
Mengapa hal ini unik:
Insinyur kemudian memperpanjang landasan lebih dari 9000 meter dengan membangun sebuah jembatan gelagar besar diatas kurang lebih 200 pilar. Jembatan, yang memiliki panjang 3000 meter dan lebar 590 kaki, cukup kuat untuk menahan beban 747 dan sejenisnya. Pada tahun 2004, Asosiasi Internasional untuk Jembatan dan Rekayasa Struktural memilih lapangan terbang ini untuk mendapatkan perhargaan Outstanding Structure Award.
2. Lapangan Terbang Gibraltar
Latar Belakang:
Diantara Maroko dan Spanyol terdapat wilayah kecil Inggris Gibraltar.
Pembangunan lapangan terbang dimulai saat Perang Dunia II, dan terus
menjadi salah satu pangkalan untuk Angkatan Udara Kerajaan Inggris, dimana sehari-harinya melayani penerbangan komersial.
Mengapa hal ini unik:
Winston Churchill Avenue, jalan tersibuk Gibraltar, memotong tepat di seberang landasan pacu. Palang pintu perlintasan akan menutup setiap kali pesawat mendarat atau lepas landas. “Ada sebuah gunung di salah satu sisi pulau dan kota di sisi lainnya,” kata Schreckengast. “Landasan pacu terpaksa memotong jalanan karena itu satu-satunya ruang datar di sana, jadi yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Ini adalah sebuah operasi yang cukup aman selama dapat menjaga orang-orang tetap jauh dari landasan pacu,” katanya, “Ini adalah tempat dengan fungsi yang sangat baik, kadang-kadang menjadi jalanan dan kadang-kadang menjadi landasan pacu.”
1. Lapangan Terbang Internasional Kansai, Osaka, Jepang
Latar Belakang:
Tanah adalah sumber daya yang sangat langka di Jepang, jadi insinyur memutuskan menuju sekitar 3 mil lepas pantai ke Osaka Bay untuk membangun struktur kolosal ini. Pulau buatan manusia ini mulai dikerjakan pada tahun 1987, dan tahun 1994 jet jumbo pertama mendarat. Wisatawan bisa melakukan perjalanan dari bandara ke pulau utama Honshu melalui mobil, kereta api atau bahkan feri berkecepatan tinggi.
Mengapa hal ini unik:
Pulau buatan Kansai memiliki panjang 2,5 mil panjang dan lebar 1,6 mil, Begitu besarnya sehingga dapat terlihat dari ruang angkasa. Gempa bumi, angin topan berbahaya, dasar laut yang tidak stabil, dan sabotase dari demonstran adalah beberapa variabel yang harus diperhitungkan oleh insinyur. Schreckengast memperingatkan bahwa perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut menimbulkan ancaman yang sangat nyata terhadap keberadaan lapangan terbang. “Ketika ini dibangun, [insinyur] mungkin tidak memperhitungkan pemanasan global,” katanya. “Dalam 50 tahun kedepan atau lebih, ini mungkin sudah dibawah air.”
DILARANG MEMBAJAK ISI DIDALAM SITUS INI TANPA SEPENGETAHUAN DARI :
© 2011 WWW.SDNSIKALONDANG.UIWAP.COM