SEKOLAH DASAR NEGERI SIKALONDANG KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM, PROVINSI ACEH Ini Dia 10 Masjid Tertua di Indonesia
Beberapa sumber sejarah menyebutkan Islam masuk ke nusantara (Indonesia dulu) pada abad 7 Masehi. Dalam perkembangannya, Islam kemudian menjadi agama yang dianut masyarakat Nusantara dan kerajaan-kerajaan saat itu. Kehadiran Islam telah mempengaruhi budaya Nusantara, baik fisik ataupun non fisik. Salah satunya pengaruh dalam arsitektur bangunan tempat ibadah kaum muslimin. Seiring perkembangan Islam, jumlah masjid di Indonesia juga tumbuh sangat pesat hingga ribuan. Masjid-masjid di Indonesia tumbuh dengan beragam arsitektur. Keberadaan masjid di tanah air sama panjang usianya dengan usia Islam masuk ke Indonesia. Banyak masjid-masjid tua yang bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh. Sedikitnya, ada 10 masjid tertua di Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Berikut sepuluh masjid tertua yang dihimpun detikramadan dari berbagai sumber, Minggu (22/7/2012).
1. Masjid Saka Tunggal (1288)
Masjid Saka Tunggal terletak di Desa Cikakak Kecamatan Wangon, ± 30 km dari kota Purwokerto. Masjid ini dibangun pada tahun 1288. Setiap tanggal 27 Rajab diadakan ziarah di masjid dan membersihkan makam Kiai Jaro Mustolih. Menurut Sopani, salah satu pengurus masjid mengatakan bahwa pilar tunggal melambangkan hanya satu tuhan, yaitu Allah SWT. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus dan hutan lainnya yang dihuni ratusan monyet.
2. Masjid Wapauwe (1414)
Masjid Wapauwe didirikan pada tahun 1414 di desa Kaitetu, kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah ini merupakan satu bukti sejarah yang menandai perkembangan Islam di provinsi tersebut. Awalnya, masjid ini bernama masjid Wawane karena dibangun di lereng gunung Wawane oleh keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloko Kie Raha (empat gunung Maluku), Pernada Jamilu. Karena kedatangan Belanda ke tanah itu pada 1580, membuat masjid Wapauwe sempat mengalami perpindahan tempat. Sebelum pecahnya Perang Wawani, Belanda sudah mengganggu kenyamanan penduduk di lima kampung di kecamatan tersebut dalam beribadah. Karena fleksibilitasnya, masjid ini dipindahkan ke Kampung Tehala yang terletak 6 km di timur Wawane pada 1614. Ketika masjid tersebut dipindahkan ke Kampung Tehala, bangunan itu direkonstruksi di sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pohon mangga hutan (mangga berabu), yang dalam bahasa Kaitetu disebut dengan Wapa. Hal itulah yang menyebabkan masjid ini berganti nama menjadi Masjid Wapauwe, yang berarti masjid yang didirikan di bawah pohon mangga berabu.
3. Masjid Ampel (1421)
Masjid Ampel adalah masjid kuno yang berada di bagian utara Kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel dan di dekatnya terdapat kompleks makam Sunan Ampel. Saat ini Masjid Ampel merupakan salah satu daerah tujuan wisata religi di Surabaya. Masjid ini dikelilingi oleh bangunan dengan arsitektur Tiongkok dan arab. Di samping kiri halaman Masjid Ampel, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininya untuk penguat janji atau sumpah.
4. Masjid Agung Demak (1474)
Masjid ini terletak di Desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Bangunan khas jawa ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak, pada sekitar abad ke-15 Masehi. Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut Saka Guru. Tiang ini konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai 'saka tatal'. Sedangkan bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang di topang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
5. Masjid Sultan Suriansyah (1526)
Masjid ini terletak di utara Kecamatan Kesehatan, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, daerah yang dikenal sebagai Banjar Lama yang merupakan ibukota Kesultanan Banjar untuk pertama kalinya. Masjid Sultan Suriansyah adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Tuan Guru (1526-1550), Raja Banjar yang pertama masuk Islam. Arsitektur tahap konstruksi dan atapnya tumpang tindih, merupakan masjid bergaya tradisional Banjar. Gaya masjid tradisional di Banjar mihrabnya memiliki atap sendiri terpisah dengan bangunan utama.
6. Masjid Menara Kudus (1549)
Mesjid Menara Kudus (disebut juga sebagai Mesjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar) adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 masehi atau tahun 956 hijriah dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. terbilang unik karena memiliki menara yang serupa dengan bangunan candi. Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu.